Selasa, 10 Juli 2012

Ukiran Angan


Dengan Samar Mata Ini Mengusap Hawa 
Dingin Yang Menyentuh Kalbu,
Simphoni Dan Alunan Suara Merdu 
Dari Penguasa Langit Menyapa Ku,
Dan Ku Menapakkan Kaki Menelusuri Jalan
Dan Membuka Kabut Pagi,
Mentari Telah Membuka Tirai Penerangnya, Bersatu Dengan Salam Hangatnya

Balutan  Senyum Bersahaja Para Pengembara Karunianya Pecah
Suara Rangkaian Melodi Mengalunkan Kesempurnaan
Seruan Merdu Hadir Dari Ujung Hamparan Padang Ilalang
Menambah Ramainya Ruang-Ruang Kosong Khayalku

Ku Tegakkan Hamparan Mimpi Yang Terbalut Doa
Seuntai Kebisuan Telah Menjadi Ukiran Kata Mutiara
Ku Ingin Ubah Keletihan Menjadi Gelombang Kekuatan
Dan Ingin Ku Gali Kedangkalan Setiap Langkahku

Bongkahan Besi Yang Berkarat, Kayu-Kayu Yang Rapuh
Bagaikan Gugusan Hati Yang Tak Terjamah
Dan Ku Coba Uraikan Perlahan Jalinan Jerami Usang
Untuk Ku Rangkai Menjadi Ladang-Ladang Amalku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar